‘Wah enak-nya..’ itu lah ungkapan yang biasa kita ucapkan ketika
melahap burger di restoran cepat saji. Keunikan burger
yang menjadi kunci kelezatan burger
adalah daging yang terdapat di tengah-tengah, namun burger tetaplah bukan burger
dan tidak memberikan sensasi rasa yang nikmat jika dikonsumsi tanpa kedua roti
yang menghimpit daging itu sendiri.
Hal inilah yang menjadi dasar konsep ‘HR Burger Role’. Divisi SDM di dalam perusahaan dapat diumpamakan
sebagai daging yang dihimpit oleh dua buah roti yaitu, roti yang diatas merepresentasikan
organisasi / top management sedangkan
roti yang dibawah adalah seluruh karyawan. Analogi ini juga dapat diartikan
bahwa Divisi SDM harus menyeimbangkan antara keinginan organisasi dan keinginan
karyawan sehingga dapat menciptakan organisasi dan lingkungan kerja yang sehat
dan produktif. Tentunya ini juga
mengindikasikan bahwa Divisi SDM perlu aktif “ke atas” dan “ke bawah” untuk
dapat berperan dengan baik.
Kebutuhan untuk berperan “ke atas” inilah yang menuntut divisi SDM untuk memiliki
pandangan yang luas dalam
menciptakan organisasi yang strategis dan kondusif sehingga dapat memberdayakan seluruh
potensi yang dimiliki organisasi. Oleh sebab itu, Divisi SDM yang baik harus
mampu untuk terlibat di dalam mendiagnosa organisasi melalui 5 (lima) aspek yaitu: strategi, sistem,
struktur, karyawan, dan kultur. Sebagai
contoh, ketika sebuah perusahaan lokal menetapkan strategi terobosan baru
dengan ingin membuka cabang atau beroperasi di luar negeri maka Divisi SDM
harus memastikan bahwa pengembangan SDM haruslah sudah mendukung kemampuan
untuk dapat merekrut SDM di luar negeri. Sistem dalam organisasi juga harus mendukung
hal tersebut, misalnya apakah sudah ada Standard
Operation Procedure (SOP) yang mengatur koordinasi antara cabang yang sudah
ada dengan cabang yang baru di luar negeri. Demikian pula halnya dengan, kejelasan
struktur organisasi tidak kalah penting karena Divisi SDM harus dapat membantu
organisasi memetakan posisi yang akan ditempatkan serta tugas dan tanggung
jawabnya. Tidak hanya itu, kesiapan karyawan juga perlu menjadi faktor penting
karena Divisi SDM harus dapat memastikan bahwa karyawan yang akan dikirim ke
cabang memiliki kompetensi yang sesuai. Terakhir adalah Divisi SDM harus dapat
memastikan kultur organisasi yang sudah ada, tetap langgeng walaupun sudah
beroperasi di luar negeri. Pemahaman Divisi SDM dalam kelima aspek tersebut
adalah faktor pembeda yang sangat penting menuju Divisi SDM yang strategis.
Setelah pemahaman strategis “ke atas” ini sudah terbentuk
maka Divisi SDM juga dituntut untuk menerjemahkan
pemahaman strategis tersebut menjadi inisiatif strategis, terutama yang dapat
membuat seluruh SDM semakin berkomitmen terhadap organisasi dan tanggung jawab pekerjaannya.
SDM yang berkomitmen tinggi akan berkata positif terhadap organisasi, akan
loyal terhadap organisasi dan akan produktif bekerja. Sebuah kondisi yang pasti
diimpikan oleh semua organisasi.
Namun pemahaman atas komitmen SDM dalam organisasi belumlah
cukup jika perbaikan hanya terfokus pada aspek “ke atas” dan ke bawah”. Dalam konsep HR Burger, Divisi SDM sendiri juga perlu memahami kapabilitas Divisi SDM
sendiri. Apakah Divisi SDM memiliki
kompetensi yang memadai untuk mendukung “ke atas” dan ke bawah”? Bagaimana Divisi SDM dapat memanfaatkan
secara maksimal SDM yang tersedia dalam organisasi? Apakah Divisi SDM sudah melakukan benchmark terhadap best practice yang ada? Salah
satu cara yang biasa
digunakan adalah dengan melakukan
HR Audit secara berkala untuk mengevaluasi Divisi SDM
dan kemudian menetapkan
area yang dapat diperbaiki dan atau dikembangkan. Seperti layaknya daging dalam
burger yang harus terasa lezat maka
Divisi SDM harus terus meningkatkan mutu dan kualitas tim SDM sehingga dapat memberikan
hasil (nilai tambah) buat organisasi dan karyawan.
Konsep HR Burger
ini sebenarnya adalah konsep yang sederhana namun sepertinya masih banyak
Divisi SDM di Indonesia yang belum berhasil menjalankannya dengan baik. Akan tetapi, dengan memahami dan menjalankan konsep HR Burger ini, tentunya akan jauh mendorong
Divisi SDM untuk menjadi mitra yang
penting dan strategis bagi
organisasi.
Handoko Said & Merilla Pramita
VP
HR Services & Head of HR Services of GML
Performance Consulting
Sumber : http://www.gmlperformance.com
0 komentar:
Posting Komentar