Apakah DISC itu?
Sekarang
ini terdapat beberapa cara dan pendekatan untuk dapat mengevaluasi dan
memprediksi kecenderungan perilaku seseorang. Pada salah satu kutub, ada
yang sekedar menggunakan suatu test sederhana untuk menguji
keterampilan dan kemampuan; sebagai contoh suatu ujian atau test
mengemudi. Sedangkan pada bagian lainnya terdapat penggunaan test
kepribadian, yang dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang gaya dan
perilaku seseorang selengkap mungkin.
Pendekatan DISC terletak di antara kedua kutub ini. Memang ini bukanlah sebuah alat test kepribadian
yang lengkap atau test psikometrik dalam pengertian teknis, alat ini
memberikan gambaran mengenai gaya seseorang yang dapat memprediksi
kecenderungan perilakunya di masa yang akan datang. Hal ini diperoleh
dengan mengevaluasi faktor-faktor kepribadian utama yang ada dalam diri seseorang.
DISC
ini memberikan banyak keuntungan dalam penggunaannya, jika batere test
yang lengkap sering berisi ratusan pertanyaan, dan membutuhkan waktu
lama dalam melengkapinya, kuesioner DISC hanya berisi dua puluh empat
pertanyaan, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya lima belas menit
atau bahkan kurang. Keuntungan lainnya ada pada interpretasinya; pada
test lengkap merupakan hasil pekerjaan para ahli atau expert-nya, hasil DISC dapat dikerjakan dengan menggunakan suatu software dan dapat dikerjakan dengan otomatisasi, dengan demikian waktu pelaporan yang dibutuhkan juga akan jauh lebih cepat.
Apa yang dihasilkan DISC?
Pada dasarnya, DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu: Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance.
Ini merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah
digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai
unsur ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur (structure).
Kekuatan
sesungguhnya dari DISC datang dari kemampuannya menginterpretasi
hubungan antara faktor-faktornya. Contoh dimana seorang dengan D tinggi (highly Dominant) yang juga mempunyai tingkat I yang tinggi (high level of Influence), mereka akan berperilaku berbeda dengan orang yang D tinggi tetapi tanpa I. Faktor-faktor kombinasi seperti ini secara teoritis akan menghasilkan jutaan profil berbeda.
Menggunakan
informasi ini, DISC tentunya dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara
pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk
hal yang tidak disukainya (dislike), kekuatan dan
kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain.
Lebih jauh hal ini tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi
seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya.
Apa yang tidak dapat dihasilkan DISC?
Keterbatasan utama DISC adalah tidak dapat memberikan gambaran keterampilan (skills) dan tingkat pengetahuan (knowledge)
seseorang. Contoh, alat ini dapat menyimpulkan bahwa seseorang akan
sangat cocok secara perilaku dan tempramen sebagai akuntan, akan tetapi
tidak dapat menilai apakah orang itu memiliki keterampilan yang cukup
untuk menjalankan peran atau tugasnya dengan baik.
DISC dan Perkembangannya
Blood, Bile & Phlegm
Menurut
kebudayaan dan kepercayaan kuno bangsa Yunani, perilaku dan
keperibadian seseorang merupakan bagian integral dengan kesehatannya.
Mereka percaya bahwa tubuh berisi empat cairan dasar (disebut humours) yang berhubungan dengan empat elemen yaitu api, udara, air dan tanah.
Ketika salah satu cairan itu lebih banyak atau lebih dominan dibanding
yang lainnya, akan mempengaruhi kecenderungan umum atau mood seseorang.
Empat cairan itu, darah (blood), empedu kuning (yellow bile), lendir (phlegm) dan empedu hitam (black bile),
masing-masing dipercaya berhubungan erat dengan tipe perilaku yang
berbeda. Kelebihan darah membuat seseorang menjadi sanguin, empedu
kuning menghasilkan sifat kolerik, lendir secara alamiah akan
menghasilkan penampilan yang flegmatik, dan empedu hitam berhubungan
dengan sifat seseorang yang melankolik.
Teori ini, yang pertama kali disusun secara sistematis oleh Hippocrates,
tetap digunakan sampai abad pertengahan. Sekarang tentunya kita
mengetahui bahwa teori-teori tersebut tidak sepenuhnya berdasarkan
fakta-fakta medis, akan tetapi apa yang telah dicapai oleh bangsa Yunani
itu merupakan metoda sistematis pertama yang telah dilakukan untuk
mendeskripsikan tipe-tipe orang. Begitu berhasilnya pendekatan ini,
bahkan sampai hari ini, kata-kata sanguine, phlegmatic, choleric dan melancholic masih umum digunakan.
Pendekatan modern tidak lagi mengukur jumlah empedu kuning atau cairan lainnya dalam diri seseorang untuk menentukan kepribadian mereka, tetapi ide dibelakang itu secara tidak langsung dapat ditelusuri hingga pada teori-teori Hippocrates.
Carl Gustav Jung
Ada
banyak teori modern tentang perilaku seseorang berdasarkan ide empat
faktor individu. Mungkin yang paling berpengaruh didapatkan pada hasil
pekerjaan seorang psychologist Swiss, Carl Gustav Jung. Ia mendefinisikan kepribadian menjadi empat tipe yang berbeda: Sensing, Intuitive, Feeling dan Thinking.
Definisi-definisi
berbagai tipe ini berakar dari penelitian panjang Jung, dan tentunya
bukan hal yang juga akan kita teliti dalam tulisan ini. Hal ini menjadi
penting karena mewakili salah satu dari usaha-usaha awal upaya
memetakan kepribadian manusia oleh psikolog modern. Dan test yang berdasarkan pekerjaan Jung masih banyak digunakan sampai hari ini.
The Emotions of Normal People
Pada awal 1920an, seorang ahli psikologi flamboyan dari Amerika Serikat, William Moulton Marston,
mengembangkan teori untuk menjelaskan respon emosional seseorang.
Sampai pada masa itu, pekerjaan sejenis ini umumnya terbatas pada
orang-orang yang sakit secara mental atau perilaku kriminal, dan kali
ini Marston bermaksud mengembangkan ide ini mencakup kepribadian orang-orang biasa atau normal.
Untuk menguji teorinya, Marston membutuhkan berbagai cara mengukur kepribadian yang ia coba ungkap. Penelitiannya dilakukan dengan cara mengukur empat faktor penting, yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance, yang kemudian dikenal sebagai DISC.
Pada 1926, Marston menerbitkan penemuannya dalam sebuah buku terkenal yang berjudul The Emotions of Normal People, yang juga berisikan sebuah deskripsi singkat tentang berbagai pengujian dan percobaan yang telah dikembangkannya.
Pengembangan DISC
Seperti
umumnya alat-alat test sejenis (termasuk IQ test), DISC pertama kali
digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai
bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang
Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian DISC secara
bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
Pada
awal pemakaiannya secara luas, DISC terbatas digunakan pada sektor
komersial. Agar efektif, dibutuhkan juga pendapat para ahli, dan hal
inilah yang membuatnya menjadi mahal. Sebelum memanfaatkan komputer,
interpretasi jawaban kuesioner DISC menjadi profil seseorang merupakan
pekerjaan yang sulit dan juga kompleks.
Kemajuan dalam penggunaan
komputer telah membuat DISC dapat dimanfaatkan secara universal, karena
hasilnya dapat diperoleh dan diinterpretasikan secara otomatis dan
cepat. Pada akhirnya DISC menjadi solusi hemat bagi setiap orang, dan
telah berkembang menjadi alat assessment perilaku (behavioral assessment tool) yang paling banyak digunakan di dunia saat ini.
Sistem DISC
DISC
Personality System merupakan bahasa universal mengenai perilaku.
Penelitian mengelompokkan karakteristik perilaku dalam empat bagian
utama yang disebut sebagai gaya kepribadian. Orang dengan gaya yang
serupa cenderung menampilkan ciri perilaku yang mirip. Setiap individu
memiliki keempat gaya ini, akan tetapi bervariasi menurut intensitasnya.
DISC merupakan akronim 4 tipe kepribadian yang berarti: D (Dominance), I (Influence), S (Steadiness) dan C (Compliance).
Dengan mengetahui potensinya, maka seseorang dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin guna meraih sukses dalam karir dan bisnis.
Bagi mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia, analisis profil merupakan suatu terobosan baru dalam menganalisis kemampuan seseorang untuk memegang suatu jabatan atau melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Manajemen SDM akan sangat efektif jika memasukkan unsur pemahaman akan karakter dan perilaku individu.
Kepribadian
berdasarkan profil disc adalah perilaku yang didasarkan dari stimulus
dan respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap respon
yang didapat. Perilaku adalah jumlah dari gabungan berbagai respon yang
dilakukan dari beragam stimulus yang diberikan.
Profil DISC banyak dipengaruhi dari teori Jung mengenai tipe kepribadian yang dikategorikan menjadi empat yaitu; Sensing, Intuitive, Feeling and Thinking. Pendapat Jung menyatakan bahwa secara instingtif individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen tersebut. Empat elemen tersebut diistilahkan sebagai tetralogi.
Profil DISC banyak dipengaruhi dari teori Jung mengenai tipe kepribadian yang dikategorikan menjadi empat yaitu; Sensing, Intuitive, Feeling and Thinking. Pendapat Jung menyatakan bahwa secara instingtif individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen tersebut. Empat elemen tersebut diistilahkan sebagai tetralogi.
Dasar teori disc menggunakan model dua sumbu perilaku, merupakan pergerakan satu sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling berlawanan. Dua sumbu tersebut merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua sumbu yang saling berlawanan pada tes DISC ini digunakan yaitu antara Assertiveness dan Receptiveness dan antara Openness dan Control.
Assertiveness & Receptiveness
Assertiveness
adalah sifat orang yang terbuka (proaktif) dan dapat langsung
mengemukakan keterbukaan diri. Berkecenderungan untuk memimpin daripada
mengikuti dan serta merta dapat bertindak apabila memungkinkan. Tipe
asertif akan cepat merasa mendapat kesempatan yang tidak boleh
disia-siakan, mandiri dalam bertindak, cenderung memberi perintah
daripada melakukan sendiri. Lebih memberikan instruksi dibandingkan
kerjasama.
Receptiveness sebaliknya adalah sifat yang menunjukkan kesabaran dan kehati-hatian, cenderung menghindari resiko dan jarang bertindak tergesa-gesa apabila masih memungkinkan. Menghindari perubahan dan kejutan, lebih memilih ketenangan dan situasi yang dapat diperkirakan.
Receptiveness sebaliknya adalah sifat yang menunjukkan kesabaran dan kehati-hatian, cenderung menghindari resiko dan jarang bertindak tergesa-gesa apabila masih memungkinkan. Menghindari perubahan dan kejutan, lebih memilih ketenangan dan situasi yang dapat diperkirakan.
Openness & Control
Adalah
sumbu kedua dari sifat model disc untuk mengukur sikap sosial,
pendekatan yang berbeda terhadap interaksi dengan orang lain.
Openness adalah orang yang sangat terbuka, ramah, bersahabat. Mudah mengekspresikan diri dan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan orang lain. Orang yang terbuka dapat bekerja pada situasi kerja yang sangat emosional, dapat mengekspresikan perasaan.
Control adalah sifat sebaliknya dimana menggunakan dasar rasio diatas perasaannya. Pendekatan kepada orang lain lebih menggunakan ide sendiri dibandingkan dengan gaya dari orang lain. Sifat ditunjukkan dengan ketidakpercayaan, curiga, tidak mudah menunjukkan perasaan kepada orang lain.
Openness adalah orang yang sangat terbuka, ramah, bersahabat. Mudah mengekspresikan diri dan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan orang lain. Orang yang terbuka dapat bekerja pada situasi kerja yang sangat emosional, dapat mengekspresikan perasaan.
Control adalah sifat sebaliknya dimana menggunakan dasar rasio diatas perasaannya. Pendekatan kepada orang lain lebih menggunakan ide sendiri dibandingkan dengan gaya dari orang lain. Sifat ditunjukkan dengan ketidakpercayaan, curiga, tidak mudah menunjukkan perasaan kepada orang lain.
Model Biaxial
Dua
kutub yang saling berbeda adalah dasar dari profil DISC yang
dikembangkan. Pada tiap sumbu yang saling berdekatan menunjukkan
karakteristik dari setiap elemen dari tes DISC. Pada aspek Dominance
seperti contoh merupakan pendekatan antara sifat Assertiveness dan
Control.
Pada setiap sumbu antara Assertiveness-Receptiveness dan Openness-Control terdapat area-area yang dapat didefinisikan secara lebih jelas melalui berbagai karakteristik yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Pada setiap sumbu antara Assertiveness-Receptiveness dan Openness-Control terdapat area-area yang dapat didefinisikan secara lebih jelas melalui berbagai karakteristik yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
- Driver; adalah area paling kiri-atas antara perilaku Assertiveness dan Control. Menunjukkan faktor Dominance dari konsep DISC yang diterangkan sebagai pengarah dengan menunjukkan karekateristik orang yang bermotivasi tinggi untuk berhasil dengan sifat-sifat kompetitif terhadap orang lain.
- Communicator; Area paling kanan-atas komninasi dari perilaku Assertiveness dan Openness dan pada konsep DISC diistilahkan Influence. Tipe orang seperti ni adalah komunikatif dan bersifat sosial. Akrab dan terbuka dengan orang lain dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
- Planner; Area paling kanan-bawah digambarkan sebagai steadiness dengan karakteristik khusus adalah kesabaran, bertahan pada sikap atau nilai, tidak menyukai perubahan drastis, membutuhkan waktu untuk merencanakan dengan kehati-hatian.
- Analyst; Area paling kiri-bawah diistalahkan sebagai compliance. Analyst diterangkan sebagai berwawasan, berupaya mengetahui. Gabungan antara terkontrol dan kesiapan menunjukkan pribadi yang teratur, sebisa mungkin mengikuti aturan. Kecenderungan pada ketepatan dan kejelasan.
Diantara empat sumbu tersebut, terdapat area di setiap sumbu yang menggabungkan dari setiap sumbu diantaranya.
- Assertive; merupakan karakteristik antara keterbukaan dan kontrol.
- Open; secara sosial menunjukkan keterbukaan tergantung penggunaan pada setiap kondisi, apakah asertif atau reseptif.
- Receptive; protipe yang mudah digambarkan adalah keengganan untuk berpihak.
- Controlled; karakteristiknya adalah pengendalian diri dan adanya keenggan untuk memberikan informasi tentang diri mereka sendiri atau ide-ide. Dapat saja asertif atau reseptif dalam pendekatan, tergantung pada situasi.
- Balanced; situasi keseimbangan atau disebut sebagai netral. Perilaku cenderung memasukkan unsur-unsur dari semua tipe utama .
Sumber : http://psikologi.psikomedia.com/Psikologi/5/Psikologi-Kepribadian/
Formulir Hasil Scoring Manual Tes Psikotes DISC
Ringga Arie
Owner di Young HRD Store
Penyedia Produk Manajemen SDM, HRD dan Pengembangan Diri
Penyedia Produk Manajemen SDM, HRD dan Pengembangan Diri
Pak Ringga,
BalasHapusTerima kasih untuk artikel nya,
dimanakah kami bisa memiliki TOOLS DISC ? tolong info nya Pak
Cara pemesanan:
HapusSilahkan Mengunjungi http://softwarepsikotes.com/psikotesDISC.php
Informasikan bahwa Anda mendapat informasi dari Komunitas Young HRD Indonesia
Boleh minta no WhatsApp
Hapus