Diberdayakan oleh Blogger.
Dapatkan GRATIS EBOOK tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, HRD, Human Capital, Leadership, Public Speaking & Ilmu Pengembangan Diri

Bergabunglah dengan Ribuan Sahabat HRD & Leader Pembelajar lainnya :

Grup Telegram Komunitas Young HRD Indonesia
Youtube Channel Komunitas Young HRD Indonesia
Halaman Facebook Komunitas HRD Indonesia



Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info Detail KLIK Gambar

Selasa, 28 April 2015

Mengembangkan Modal Psikologis | Developing Psychology Capital (PsyCap)




Persaingan bisnis yang semakin tajam menuntut perusahaan dikelola secara profesional  agar mampu bertahan dan terus berkembang. Nah, tak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia  secara  signifikan sangat menentukan  keberhasilan suatu perusahaan. Berbagai survei dan penelitian pun telah menunjukkan bahwa perusahaan yang mempekerjakan orang-orang yang baik dan talented  akan mampu berkinerja unggul.


Permasalahannya adalah banyak perusahaan yang telah mempekerjakan orang-orang unggul namun tetap saja tidak mampu berprestasi seperti yang diinginkan.  Padahal, perusahaan itu telah melakukan tes kompetensi bagi para calon pelamar. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang membajak  karyawan “unggul” dari perusahaan lain.

Pertanyaannya adalah mengapa hal tersebut terjadi?  Yang pasti, ada faktor lain yang juga berperan untuk mengoptimalkan kompetensi seseorang.  Faktor tersebut adalah psychological capital (modal psikologi). Kompetensi dan modal psikologi yang positif akan mengarahkan karyawan berprestasi unggul.  

Pada tahun 2007, Luthans dan kawan-kawan (dkk) memperkenalkan  modal psikologi yang lazim dikenal sebagai Psychological Capital (PsyCap). Konsep ini sebenarnya merupakan perkembangan dari perilaku organisasional  positif yang menekankan pada  pengaplikasian kekuatan atau kelebihan (hal-hal positif) dalam sumberdaya manusia.


Menurut Luthans dkk ada empat modal psikologi.

Pertamaharapan (hope) Harapan berhasil yang diwujudkan dalam suatu upaya  tetap bertahan pada sasaran dan jika perlu mencari jalan lain agar sasaran dapat dicapai.  

Kedua, kepercayaan diri (self-efficacy) yaitu upaya keras untuk mengatasi  tantangan-tantangan pada tugas. Kepercayaan diri tersebut berkait dengan task mastery. Jadi, karyawan dengan kepercayan diri ini akan berupaya meraih keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya karena ketekunan dan keuletan dalam berusaha demi meraih prestasi.

Ketiga,
 
daya tahan (resilience) yaitu kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan demi mencapai tujuan. Fakta menunjukkan tidak semua orang memiliki daya tahan yang tinggi dalam menghadapi tantangan. Alhasil, banyak dari  mereka yang putus asa, bahkan tidak bersemangat  untuk menggapai cita-citanya. 

Keempat, optimisme yaitu sikap optimistis terhadap keberhasilan masa sekarang atau masa yang akan datang. Karyawan yang optimis akan selalu berharap bahwa  sesuatu yang baik akan terjadi. Sikap optimistis itu akan mendorong dan mempengaruhinya  untuk berupaya keras  mencapai keberhasilan.


Keempat modal psikologi itu diyakini mampu berkontribusi positif dalam diri seseorang sehingga ia dapat berkinerja optimal. Dalam persaingan usaha yang ketat dan lingkungan yang dinamis, kualitas  sumber daya manusia sangat menentukan kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan, di samping tentunya pengelolaan sumberdaya manusia itu sendiri.

Kompetensi adalah syarat mutlak, menjadi bagian yang terpisahkan dari modal manusia, namun modal psikologi perlu diindahkan sehingga  keduanya menjadi modal yang unggul. Perusahaan senantiasa perlu melakukan diagnostik modal psikologi karyawan serta mampu mengelolanya secara tepat. Tujuannya agar menjamin pencapaian sasaran perusahaan.

Modal psikologi yang kuat membuat para karyawan berkomitmen kuat pada pekerjaannya. Komitmen ini dicirikan antara lain kemauan bekerja keras dan  tidak menyerah pada kesulitan-kesulitan, keterlibatan, antusiasme dan berkonsentrasi penuh dalam bekerja. Karyawan yang berkomitmen dengan pekerjaannya akan sangat asyik dan bersemangat dalam bekerja, bahkan seolah-olah tidak memikirkan waktu kerja dan reward  yang diterimanya. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, tekun, persisten  dengan serius namun ceria. 




Penelusuran score card


Untuk mengetahui modal psikologi, perusahaan dapat melakukan tes atau  wawancara mendalam kepada calon karyawan. Pada proses rekrutmen, seyogianya juga diungkap score card calon karyawan. Apakah score card mereka, yang meliputi antara lain kompetensi,  visi, misi, modal psikologi  dan nilai-nilai mereka? Sejauh mana score card mereka tersebut  selaras dengan  score card perusahaan?

Penelusuran score card tersebut diharapkan mampu memberi gambaran kompetensi, visi, misi, modal psikologi serta nilai-nilai mereka. Keterikatan kerja yang positif akan terjadi jika mereka memiliki kompetensi  dan modal psikologi yang positif, termasuk nilai-nilai dan visi diri yang positif serta selaras dengan visi dan nilai-nilai perusahaan.

Pengelolaan modal psikologi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberikan pemberdayaan pekerjaan yang memadai dan didukung oleh budaya perusahaan yang menekankan pada pembelajaran. Selain itu, pemberian pekerjaan yang menantang serta pemberian reward yang fair mengacu kepada kinerja dan juga mempertimbangkan situasi pasar pada umumnya melalui tolok ukur atau bench marking.

Perusahaan perlu senantiasa memfasilitasi para karyawan untuk berkinerja optimal melalui program-program pengembangan yang terarah. Melibatkan mereka dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan  akan membuat para karyawan itu bisa mengaktualisasikan dirinya sehingga keterikatan emosional dan kognitif akan meningkat.


Dengan demikian, modal psikologi perlu diindahkan dan dikelola secara efektif agar kompetensi dan modal psikologi karyawan dapat berkembang secara optimal sehingga berkontribusi secara positif pada kinerja individu. Ujung-ujungnya, berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Sebagai bagian dari human capital, selain kompetensi, modal psikologi terbukti  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individu dan  perusahaan.

Sumber : http://kolom.kontan.co.id/news/202/Mengembangkan-modal-psikologi

Selasa, 14 April 2015

Bagaimana Menciptakan “Passion” Karyawan

(Business Lounge- Empower People) – Passion adalah kecintaan kita terhadap sesuatu atau pekerjaan yang membuat kita memiliki energi yang luarbiasa besar untuk memikulnya demi mencapai puncak atau target maksimal.

 


Secara singkat passion bisa dikatakan kesukaan/ketertarikan. Seseorang yang mempunyai passion terhadap suatu pekerjaan misalnya, sudah tentu tidak perlu diminta, disuruh apalagi harus diencourage berkali-kali untuk melakukannya sebab ia akan secara otomatis memikirkannya terus dan dengan sangat rela hati melakukannya sesering mungkin, sekuat hati, tenaga dan pikirannya tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain. Biasanya passion akan membawa orang selalu berhasil mencapai tujuannya. Itulah keuntungan utamanya!


Ini Akibat dari Bekerja tanpa Passion
Jika diibaratkan passion = keberhasilan, maka kita dapat melihat betapa sangat pentingnya untuk setiap orang yang memiliki tujuan memiliki pula passion dihatinya. Begitu juga tentunya untuk setiap karyawan di  perusahaan. Jika mereka memiliki passion pada bidang dan tugas – tanggung jawabnya maka seberapa tingginyapun target mereka, mereka akan semangat bekerja dan berusaha untuk mencapainya dengan berbagai ide dan strategi yang seringkali mampu mereka ciptakan. Sekarang, bagaimana menciptakan passion itu dalam hati karyawan? Ada beberapa cara dan tahapan yang harus kita lakukan:
1.Perlakukan mereka dengan istimewa.
Ini bukan berarti memanjakan mereka dengan uang saja tetapi lebih bagaimana mereka merasa dipandang “PENTING” oleh perusahaan khususnya oleh pimpinan mereka. Urusan mereka seolah-olah urusan perusahaan, beban mereka seolah-olah beban perusahaan.
2.Tanamkan budaya “BANGGA TERHADAP PERUSAHAAN”
Hal ini dapat dilakukan dengan sikap konsisten seluruh tingkatan dalam perusahaan dari mulai Manajemen sampai kepada karyawan di level terendah.
3.Hargai setiap keberhasilan kecil dengan sikap penghargaan atau pujian baik secara pribadi maupun dihadapan team. Selain itu berikan pula “REWARD” yang sudah terprogram sebelumnya.
4.Secara terus menerus temukan bakat dan keinginan berkembang lainnya dari karyawan dan berikan kesempatan baginya untuk berkembang.
5.Berikan “TRUST” agar karyawan percaya diri bahwa dia sanggup mencapainya dan bahwa pasti berhasil. Perkatakan terus hal positif yang menggali potensinya.
Setiap orang memerlukan dukungan dan motivasi dalam perjalanan karir dan hidupnya, jika kita berhasil menciptakan passion itu pada karyawan kita maka kita mengambil bagian dalam keberhasilan yang dicapainya. Betapa luar biasanya jika setiap pemimpin menyadari hal ini dan berpacu menciptakannya di setiap area kerja/bagian mereka, sepertinya kemenangan dan keberhasilan tidaklah terlalu jauh untuk diraih. Sudah dekat – di depan mata.
Passion memang dapat tercipta dari diri seseorang begitu saja namun penulis menyakini bahwa passion dapat pula diusahakan untuk tercipta dalam diri seseorang oleh karena ada orang lain yang berusaha menciptakannya. Banyak orang menggeluti bidang yang berbeda dari latar belakang pendidikannya dan dia berhasil di bidang yang berbeda itu oleh karena ada orang yang memperkenalkannya dan mendukungnya secara konsisten sehingga terciptalah passion di hatinya, setelah itu. Dia akan mengalir dengan sendirinya bahkan sering kali jauh lebih deras dari yang diperkirakan si penciptanya.

Jumat, 10 April 2015

10 Rahasia Menjadi Karyawan Sukses

sumber : www.getscoop.com/berita

Siapa bilang jadi karyawan gak bisa sukses? Karyawan juga mampu meraih sukses dan berkembang tanpa harus keluar dari kantornya bekerja. Anda dapat membangun karier dan mengejar kebahagiaan seperti yang Anda inginkan. Nah, ada beberapa rahasia yang wajib Anda simak untuk menjadi karyawan sukses.
1. Memiliki Visi atau Impian atau Tujuan
Visi itu yang mengarahkan tindakan seorang karyawan mau menjadi seperti apa di masa depan. Impian itu yang menghidupkan harapan dan antusiasme dalam melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja. Tujuan itu yang mengantarkan ke satu titik, yang kita sebut kesuksesan sebagai karyawan.
2. Luwes untuk Berubah Mengikuti Situasi dan Kondisi Terkini
Jadilah karyawan yang berpikiran terbuka pada hal-hal baru yang berpotensi menghadirkan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan! Karyawan yang akan mencapai puncak sukses adalah mereka yang kreatif menyiasati perubahan.
3. Karyawan yang Bekerja untuk Belajar
Kesempatan untuk maju biasanya datang secara tersamar sebagai pekerjaan ekstra tanpa bayaran ekstra. Karena itulah mereka menerima pekerjaan “ekstra”. Mereka belajar keterampilan baru, mereka kenal dengan lebih banyak orang, mereka mendapat kesempatan untuk keluar dari struktur organisasi mereka, dan bakat serta kemampuan mereka diamati oleh manajemen atas (terkadang bahkan oleh CEO/Ketua!). Karenanya, mereka lebih cepat maju.
4. Perhatikan Penampilan Anda
Suka atau tidak, ini adalah hal pertama yang dilihat dan dinilai orang tentang Anda. Mengapa? Mereka belum tahu kepribadian, kemampuan, serta seberapa banyak hal yang Anda tahu atau tidak tahu. Satu-satunya hal yang Anda “tampilkan” yang bisa mereka lihat dan nilai adalah penampilan fisik Anda! Jadi, inilah hal pertama yang bisa dinilai orang tentang Anda!
Berpakaianlah satu level di atas Anda. Jangan berpakaian sesuai level Anda saat ini. Berpakaianlah sesuai level yang Anda inginkan. Sehubungan dengan penampilan Anda, ingat pernyataan ini:
“Bila Anda berpenampilan baik, Anda merasa baik.” —Vidal Sassoon—
5. Performance yang Prima
Sebuah goal, atau pencapaian, memerlukan persiapan dan definisi yang detail. Untuk mencapainya, kita juga membutuhkan performance yang prima. Inilah yang sering diabaikan oleh kebanyakan dari kita yang ingin mencapai sukses.
6. Meningkatkan Potensi Diri
Sebagai karyawan yang ingin maju, refleksikanlah diri Anda dan lingkungan Anda saat ini. Apabila Anda telah bergerak dengan kecepatan kemajuan yang sama dengan orang-orang di lingkungan Anda, carilah segera lingkungan yang bergerak lebih cepat, yang bergerak lebih maju dari Anda.
Mengimplementasikan diri Anda untuk mengikuti gerakan yang lebih cepat agar menarik Anda pada percepatan kemajuan Anda!
7. Delegasi
Salah satu penyebab seseorang tidak mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi adalah karena tidak terbiasa untuk melakukan pendelegasian tugas. Mereka biasa untuk mengerjakan segalanya seorang diri. Mereka lupa bahwa kemampuan mereka terbatas. Mereka tidak akan mencapai lebih banyak hal lagi dengan melakukan segalanya seorang diri.
Jika kita ingin menjadi seorang karyawan sukses dengan karir yang terus menanjak maka mau tidak mau kita harus mengambil porsi yang jauh lebih besar dalam hal tanggung jawab bukan dalam hal melaksanakan kerja.
8. Mengelola Keuangan dengan Baik
Tantangan pertama agar setiap orang bisa mengelola keuangan pribadinya dengan baik adalah mengendalikan diri untuk hidup hemat. Hal ini mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilakukan.
Ketika pertama kali mendapatkan penghasilan tiap bulannya, langsung sisihkan sekian persen untuk ditabung dan diinvestasikan. Misalnya saja 20% atau 30% dari penghasilan bulanan. Lakukan hal itu pada langkah pertama kemudian hiduplah selama satu bulan dengan sisanya. Dengan cara inilah kita akan lebih mudah mempersiapkan masa depan keuangan kita.
9. Bertemanlah dengan Supermotivasi
Tingkatkanlah motivasi Anda dengan cara lebih besar dari yang sebelumnya Anda miliki. Lipat gandakan motivasi menjadi “supermotivasi” agar Anda tetap berpikir jernih dan tidak menerima kekalahan begitu saja; agar Anda tidak langsung memvonis bahwa itulah nasib Anda.
Jadi, bertemanlah dengan “supermotivasi”. Terimalah nasihat orang lain dengan pertimbangan matang, penuh semangat, dan selalu fresh dalam bertindak. Jangan hiraukan nasihat yang “membunuh” gairah terdahsyat diri Anda. Jangan terpancing. Tetap lanjutkan perjalanan menuju sukses dengan cerdas.
10. Jangan Biarkan “Stok Ide” Kosong
Anda pasti tahu hal ini, yang menggerakkan semua pekerjaan Anda adalah ide. Inspirasi! Tanpa ide Anda tidak akan mampu menghasilkan apa pun, terlebih lagi kesuksesan. Berangkat dari ide akan menciptakan keberhasilan luar biasa. Oleh karena itu, sederhana, jangan kehabisan “stok ide”!
Jangan kosongkan ide dalam pikiran dan perbuatan. Bergeraklah, berkaryalah, dan ciptakanlah langkah besar atau kecil dengan ide cemerlang.

Leadership & People Development

Practical Coaching Konseling

Practical Coaching Konseling
Gabung KLIK Gambar atau Hubungi WhatsApp 085852316552

Corporate Trainer & Public Speaker

Certified HUMAN DEVELOPMENT