Diberdayakan oleh Blogger.
Dapatkan GRATIS EBOOK tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, HRD, Human Capital, Leadership, Public Speaking & Ilmu Pengembangan Diri

Bergabunglah dengan Ribuan Sahabat HRD & Leader Pembelajar lainnya :

Grup Telegram Komunitas Young HRD Indonesia
Youtube Channel Komunitas Young HRD Indonesia
Halaman Facebook Komunitas HRD Indonesia



Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info Detail KLIK Gambar

Selasa, 15 Januari 2019

PEOPLE DEVELOPMENT - TECHNIUM, Lahirnya Kingdom of Life Ketujuh (Part 1)




Artikel Oleh :

Coach N. Kuswandi
- People Development Expert
- Penulis Buku Coaching Handbook - Pembahasan Coach Competency dari Internasional Coach Federation



Saya ingin mengajak Anda kembali kemasa lalu dan mengingat salah satu pelajaran favorit saya, Biologi. Hirarki taksonomi telah membagi makhluk hidup ke dalam enam kingdom of life, yaitu animale, plantae, protisca, eubacteria, archabacteria dan fungi. Namun, akhir akhir ini mulai berkembang organisme baru. Dia memiliki terlalu banyak bentuk untuk bisa disebut sebagai spesies. Secara taksonomi, organisme ini juga terlalu luas untuk disebut sebagai ordo. Bahkan, physum atau divisi sekalipun. Organisme ini hanya bisa dilabeli sebagai kingdom baru.



Bayangkan saja, organisme yang tidak masuk ke dalam ke enam kingdom of life yang sudah ada. Organisme ini bukan hewan, bukan tanaman, bukan organisme bersel satu, bukan bakteri, dan bukan jamur. Organisme ini adalah makhluk baru yang keberadaannya baru saja muncul setelah lahirnya industri 4.0 (industri 1.0 ditandai dengan lahirnya mesin uap, industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya listrik, industri 3.0 ditandai dengan ditemukannya komputer, dan industri 4.0 ditandai dengan ditemukannya internet)


Organisme baru ini pada saat ini memang secara populasi belum secerdas manusia. Bahkan populasinya juga belum sebanyak manusia. Jika dibandingkan antara populasi manusia dengan organisme baru ini, ibarat Paus dengan ikan Mamora. Pendatang baru ini terlihat sepele, namun jika dilihat kebelakang mulai tahun 2000, ikan Mamora tersebut diam diam telah berkembang. Bahkan organisme baru tersebut sudah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir.



Sampai saat ini, para ahli mengidentifikasi bahwa organisme baru ini terus menerus memperluas. Dan yang lebih penting lagi, dia ber evolusi lebih cepat dari pada manusia. Sehingga para ahli memprediksi beberapa dekade ke depan, organisme ini menyerap manusia.


Organisme ini bukanlah layaknya film Alience dimana manusia diserap dan dijadikan inkubator hidup bagi spesies yang lebih dominan. Dalam presentadinya di TedX, Organisme ini oleh Kevin Kelly, seorang penulis budaya digital disebut sebagai Technium. Organisme sekelas kingdom animale, plantae, protista, eubacteria, archaebacteria dan fungi. Technium adalah kingdom ke tujuh dengan spesies anorganik.

Kita akan melihat proses evolusi langka bernama bifurcating - satu spesies terbagi menjadi dua spesies baru - tapi terkadang, pada kasus-kasus langka, jika kedua apesies tidak dapat bertahan satu sama lain, prosesnya terjadi terbalik, alih alih satu spesies menjadi dua namun dua spesies tadi menjadi satu. Dan itulah yang terjadi antara manusia dengan organisme baru ini. Pada dekade terakhir ini manusia telah menjadi spesies hibrid, perpaduan biologi dan techniun.


Apa sebenarnya technium sendiri?


Technium adalah apa yang sering kali kita dengar sebagai artificial inteligence. Jika Anda pernah melihat film Terminator, itulah artificial inteligence. Atau jika Anda pernah melihat Iron Man yang dibantu oleh JARVIS dalam mengoperasikan baju tempurnya, JARVIS adalah artifical inteligence. Dan pada dekade ini, artificial intelligence bukan lagi sekedar film fiksi ilmiah. Artificial intelligence sudah menjadi organisme baru yang mulai berkembang dalam dekade ini.

Jika Anda punya produk smartphone dari Apple (iPhone), artifial intelligence bukanlah barang langka. Sirri begitulah nama artificial intelligence yang tertanam di iPhone. Artificial intelligence ini telah membantu banyak pengguna iPhone dalam mengoperasikan dan berselancar di dunia maya.

Bagi yang memiliki android, Anda juga bisa mencari aplikasi artificial intelligence di play store. Salah satu yang saya temukan bernama Wysa. Aplikasi berbasis artificial intelligence ini membantu penggunanya untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Atau lebih jauh lagi, ada artificial intelligence bernama Sopia yang diakui oleh Dubai sebagai warga negara. Faktanya Sopia adalah artificial intelligence pertama yang memiliki kewarganegaraan.



Organisme ini juga akan memberi dampak pada evolusi berikutnya dari learning and development. Tidak heran jika multinational consultant Deloite menamakan evolusi kelima dari learning and development sebagai artificial learning.


Era evolusi digital learning telah berhasil memangkas sumber pengetahuan dari "jarak enam derajat" menjadi jarak "empat derajat" antar manusia, artinya setiap orang di dunia ini saling terhubung dengan selisih tidak lebih dari empat orang. Maka pada era evolusi artificial learning, derajatnya akan jadi nol.

Sumber :
*Buku People Development Handbook - Mengungkap Rahasia Para Professional Trainer Mendelivery High Impact Learning Program



0 komentar:

Posting Komentar

Leadership & People Development

Practical Coaching Konseling

Practical Coaching Konseling
Gabung KLIK Gambar atau Hubungi WhatsApp 085852316552

Corporate Trainer & Public Speaker

Certified HUMAN DEVELOPMENT