- Apakah Anda seorang karyawan yang sudah lama bekerja tapi stuck di posisi karir saat ini ?
- Apa sich yang dimaksud dengan menjadi karyawan STAR?
- Apakah aku juga bisa menjadi seorang karyawan STAR ?
- Apakah Anda seorang atasan yang mempunyai anak buah yang kurang produktif dalam team kerja?
….. dan tentu masih banyak pertanyaan lainnya.
Rahasianya adalah Aplikasikan di kehidupan Anda sehari-hari 7 disiplin yaitu Personal Mastery, Personal Contribution, Personal Learning, Personal Multipreneurship, Team Mentality, Emotional Mastery, dan Personal Enthusiasm agar dapat menjadikan Anda sebagai seorang STAR EMPLOYEE !!
Bagaimanakah sikap yang benar dalam bekerja di kantor, di perusahaan, di pabrik atau di organisasi manapun. Intinya, bekerja bagi orang lain pun bisa menyenangkan dan Anda pun juga bisa menjadi karyawan handal serta mampu mencapai hasil yang maksimal ditempat kerja. Banyak contoh karyawan sukses yang bisa Anda pelajari profilnya dan layak diteladani.
Pahami juga ide-ide seperti jangan sekedar membangun loyalitas kepada perusahaan, tetapi loyallah kepada profesi Anda, dan berbagai ide lainnya. Nyatanya, ada sebuah kalimat menarik disini, Jika Anda tidak becus menjadi karyawan, maka Anda pun tidak akan becus saat menjalankan bisnis Anda sendiri. Sayangnya, banyak orang yang saat menjadi karyawan, pola pikirnya, Ngapain kerja bagus, yang kayak kan bossnya, bukan saya. Tunggu saya punya bisnis sendiri, barulah saya akan bekerja maksimal. Namun, kenyataannya tatkala ia memutuskan berbisnis, akhirnya justru kegagalan yang diraihnya karena mentalnya sudah salah sejak ia menjadi karyawan. Oleh karena itu sungguh merugi bagi karyawan yang pola pikirnya salah ataupun setengah setengah, dalam bekerja.
Data statistic dari sebuah riset mengatakan dalam sebuah organisasi, biasanya ada sekitar 10% karyawan yang tergolong deadwood (payah!), sekitar 80% lainnya tergolong so-so (biasa aja!) dan hanya 10% yang termasuk STAR (langka!).
Padahal, ada sebuah formula penting dalam organisasi, yaitu KARYAWAN STAR = CUSTOMER PUAS = PROFIT !
Sungguh, hanya karyawan STARlah yang bisa memberikan kontribusi maksimal buat organisasi!
Ada sebuah tantangan bagaimana seseorang membuat dirinya menjadi dibutuhkan dan diandalkan oleh perusahaan. Faktanya, banyak karyawan yang bergantung pada perusahaan. Hal ini bukanlah sesuatu yang baik, apalagi ketergantungan ini sifatnya parasit. Artinya, perusahaan harus membayar untuk karyawan yang sebenarnya tidak punya keahlian khusus. Bahayanya, ketika tidak punya keahlian khusus, sebenarnya yang paling teracam bukanlah perusahaan tetapi si karyawan itu sendiri. Tatkala perusahaan bangkrut ataupun si karyawan itu harus pindah ke tempat lain, sebenarnya ia tidak memiliki keahlian apapun yang bisa diandalkan. Itulah sebabnya sangat perlunya membangun PERSONAL MASTERY. Namun, suatu kemampuan (mastery) tidaklah berarti apapun tanpa adanya kontribusi. Karena itulah bicara soal kontribusi, ada suatu kisah sindiran yang mengatakan seorang office boy yang berkontribusi mungkin akan lebih berharga, daripada seorang direktur yang tidak memberikan nilai tambah apapun di kantor.
Pertanyaan terpenting untuk diri Anda sendiri, seberapa besar kontribusi positif yang telah kau berikan untuk organisasimu ?
Selanjutnya, disiplin berikutnya adalah menantang para karyawan untuk tidak hanya berada di zone nyamannya tetapi senantiasa mengembangkan diri. Disinilah karyawan yang STAR selalu upgrade dirinya, laksana mesin ataupun computer, dengan cara terus menerus belajar. Dalam disiplin selanjutnya, dijelaskan bahwa karyawan harus berusaha untuk menyimak ilmu lain. Disinilah perlunya disiplin MULTIPRENEURSHIP. Bahkan, dikatakan bahwa seorang pimpinan perusahaan minimal harus mengerti strategi yang terkait dengan finance, marketing, SDM dan juga teknologi untuk berhasil. Karena itulah, mau tidak mau seorang karyawan maupun pimpinan, harus mau mengembangkan ilmu lain di luar bidang kemampuanya demi kemajuan perusahaan.
Selanjutnya, setelah mengembangkan dirinya, seorang karyawan harus bermental team. Hal ini penting karena organisasi yang sukses, bukanlah organisasi yang mengandalkan SUPERMAN, tetapi SUPER TEAM. Karena itulah, sangat penting bagi karyawan untuk mengembangkan mentalitas bekerja sama dengan orang lain dalam tim. Belajarlah dari kisah tentang Maurice Wilson yang gagal mendaki puncak Mount Everest karena hanya mengandalkan dirinya sendiri. Sungguh kisah yang amat inspiratif!
Lantas, dua disiplin lain yang terakhir adalah soal kemampuan karyawan untuk menata emosinya serta tetap menjadi orang yang tetap antusias dalam bekerja.
Be A STAR Employee at work !