Analogikan tujuan perusahaan kita ini adalah titel juara dari sebuah tim sepakbola. Dan pemain bola adalah karyawan kita dengan berbagai macam karakter dan perbedaan. Mengarahkan tujuan ke karyawan adalah tugas dari manajemen agar semua karyawan bersinergi meraih satu visi. Di sebuah tim sepakbola kita mengenal pelatih yang memiliki tugas mengarahkan dan mengajarkan taktik atau strategi dalam meraih tujuan tersebut. Dan dalam organisasi perusahaan arahan dan coaching biasanya dipegang oleh sebuah departemen Human Resource / Training. Manager tim sepakbola bertugas memenuhi gaji dan bonus kemenangan pemain dalam setiap pertandingan. Begitu juga perusahaan juga harus menyiapkan kompensasi dan reward yang pantas bagi karyawan terbaiknya.
Pemahaman akan tujuan perusahaan bagi karyawan adalah suatu hal yang penting untuk pemberlakuan standar kinerja karyawan itu sendiri. Karena logikanya semakin tinggi level tujuan sebuah perusahaan harus selaras dengan tingkat kinerja karyawannya. Tuntutan standar kinerja juga harus dimulai dari titik awal perekrutan karyawan baru, job spesifikasi yang diberikan harus sesuai dengan tujuan perusahaan sehingga karyawan baru harus bisa langsung tune in dan beradaptasi dengan kondisi perusahaan . Sedangkan bagi karyawan lama yang berada dibawah standar sejogjanya diberikan tambahan wawasan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan untuk mengatasi weakness (kelemahan) masing-masing karyawan tersebut.
Salah satu cara mengenalkan dan mengajarkan karyawan akan tujuan perusahaan adalah dengan melakukan proses pelatihan. Dalam hal ini melakukan pelatihan yang terintegrasi oleh perusahaan agar karyawan bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut berbagai macam cara pengenalan akan tujuan perusahaan ini :
a. Orientasi
Jenis pelatihan tahap ini cenderung lebih dikenal untuk karyawan baru. Tapi Orientasi juga sangat diperlukan bagi karyawan lama agar refresh lagi. Berbagai bentuk orientasi bisa dilakukan, salah satu contoh adalah Mengadakan Outbond, Event Seminar tentang Goal Company atau Company Handbook bisa berupa buku ataupun video bagi semua karyawan. Dan yang terpenting Feed Back dari semua cara ini harusnya mempunyai result (hasil) yang positif bagi kemajuan perusahaan.
b. Mentoring
Pelatihan jenis ini lebih efektif dibanding cara lainnya. Mentor dalam hal ini adalah atasan atau karyawan yang lebih senior yang berkondikte baik dan memahami dengan jelas tujuan perusahaan. Dengan sistem mencontohkan dan bimbingan, karyawan lain dapat memahami langsung perilaku dan etika yang sesuai dan berkaitan dengan tujuan perusahaan. Dan diharapkan akan timbul komunikasi dua arah antara mentor dan mentee-nya.
c. Menjalankan sistem reward yang tepat
Penerapan reward yang tepat adalah hal terpenting sebagai hak dari karyawan yang berkinerja tinggi. Analogi bonus bagi pemain sepakbola yang sudah bisa meraih prestasi titel juara di sebuah kompetisi adalah hal yang wajar. Tidak melulu membahas tentang kewajiban akan kinerja dan performanya, Karyawan terbaik seharusnya mendapatkan balasan yang setara dari perusahaan. Reward ini bisa berupa bonus kinerja, membership privellege, paket wisata maupun beasiswa pendidikan bagi karyawan terbaik. Dan kenapa saya menuliskan menjalankan sistem reward yang tepat bukan sistem reward yang banyak atau besar. Karena saya contohkan karyawan yang mendapatkan membership golf yang mahal harganya belum tentu suka bila memang tidak hobby bermain golf, reward akan menjadi sia-sia bukan bila tidak tepat sasaran.
c. Menjalankan sistem reward yang tepat
Penerapan reward yang tepat adalah hal terpenting sebagai hak dari karyawan yang berkinerja tinggi. Analogi bonus bagi pemain sepakbola yang sudah bisa meraih prestasi titel juara di sebuah kompetisi adalah hal yang wajar. Tidak melulu membahas tentang kewajiban akan kinerja dan performanya, Karyawan terbaik seharusnya mendapatkan balasan yang setara dari perusahaan. Reward ini bisa berupa bonus kinerja, membership privellege, paket wisata maupun beasiswa pendidikan bagi karyawan terbaik. Dan kenapa saya menuliskan menjalankan sistem reward yang tepat bukan sistem reward yang banyak atau besar. Karena saya contohkan karyawan yang mendapatkan membership golf yang mahal harganya belum tentu suka bila memang tidak hobby bermain golf, reward akan menjadi sia-sia bukan bila tidak tepat sasaran.
Terima kasih telah setia membaca artikel dari Young HRD Indonesia
Salam Young Forever
Ringga Arie
HR Profesional & Learning Partner
Founder Komunitas Young HRD Indonesia
Owner Desain Surat Lamaran Pekerjaan Modern dan Elegan
Salam Young Forever
Ringga Arie
HR Profesional & Learning Partner
Founder Komunitas Young HRD Indonesia
Owner Desain Surat Lamaran Pekerjaan Modern dan Elegan
0 komentar:
Posting Komentar